Dalam audio elektronika, transistor memegang peranan penting untuk
menaikkan sinyal suara, memodulasi sinyal suara, memutus dan
menyambungkan sinyal suara. dan tentunya sinyal itu berwujud arus
listrik. transistor terbuat dari bahan semikonduktor. komponen ini
merupakan komponen yang mudah rusak. bila sedikit saja tegangan melebihi
kemampuan, maka transistor ini akan lemah dan akhirnya rusak.
Transistor juga bisa diibaratkan bendungan sungai, yang bisa membagi sinyal ke blok rangkaian selanjutnya pada perangkat audio elektronik. selain itu transistor juga digunakan sebagai stabilisator pada rangkaian catu daya, adaptor maupun power supply. masih banyak fungsi transistor bila diaplikasikan pada perangkat elektronik selain audio.
Yang kita bahas disini adalah tentang transistor pada audio elektronik khususnya pada dunia permusikan. Transistor pasti selalu ada dalam tiap rangkaian audio elektronik. trasnisitor bisa untuk efek gitar, bisa untuk sound dan ampli gitar. komponen ini memiliki 3 kaki. yaitu Emiter, Basis dan collector. Transistor juga terbagi atas 2 jenis yaitu transistor bipolar dan transistor FET (Field Effect Transistor) .
Transistor juga bisa diibaratkan bendungan sungai, yang bisa membagi sinyal ke blok rangkaian selanjutnya pada perangkat audio elektronik. selain itu transistor juga digunakan sebagai stabilisator pada rangkaian catu daya, adaptor maupun power supply. masih banyak fungsi transistor bila diaplikasikan pada perangkat elektronik selain audio.
Yang kita bahas disini adalah tentang transistor pada audio elektronik khususnya pada dunia permusikan. Transistor pasti selalu ada dalam tiap rangkaian audio elektronik. trasnisitor bisa untuk efek gitar, bisa untuk sound dan ampli gitar. komponen ini memiliki 3 kaki. yaitu Emiter, Basis dan collector. Transistor juga terbagi atas 2 jenis yaitu transistor bipolar dan transistor FET (Field Effect Transistor) .
SUBSCRIBE Channel Youtube kita yah "Elektrokita TV"
1) Transistor Bipolar
Transistor
jenis bipolar adalah komponen yang paling banyak digunakan dalam
rangkaian audio elektronik. terdiri dari tiga lapisan semikonduktor yang
disusun menjadi dua struktur yaitu PNP (Positif-Negatif-Positif) dan
NPN (Negatif-Positif-Negatif). oleh karena itu trasistor bipolar dibagi
menjadi NPN dan PNP. perhatikan gambar dibawah.
Prinsip
kerja NPN adalah, arus akan mengalir dari collector ke emitter apabila
kaki basis dihubungkan ke arus negatif. arus yang mengalir dari kaki
basis harus lebih kecil ketimbang arus yang mengalir dari kaki collector
menuju emitter. bila kita perhatikan pada rangkaian, akan ada resistor
terpasang pada bagian sebelum kaki basis transistor. ini dilakukan agar
tegangan yang masuk ke basis lebih kecil dari pada tegangan yang masuk
ke emitter.
Prinsip kerja PNP adalah arus akan mengalir dari emitter menuju collector jika kaki basis dihubungkan ke positif sumber tegangan. arus yang mengalir ke kaki basis harus lebih kecil ketimbang arus yang mengalir dari emitter ke collector. dan biasanya pada bagian sebelum basis akan dipasang sebuah resistor (tahanan)
Prinsip kerja PNP adalah arus akan mengalir dari emitter menuju collector jika kaki basis dihubungkan ke positif sumber tegangan. arus yang mengalir ke kaki basis harus lebih kecil ketimbang arus yang mengalir dari emitter ke collector. dan biasanya pada bagian sebelum basis akan dipasang sebuah resistor (tahanan)
2) Transistor FET (Field effect Transistor/Transistor efek medan)
Transistor
jenis yang satu ini memiliki 3 kaki yang diberi nama Drain, Gate,
Source. cara kerjanya jelas berdeda dengan transistor bipolar.
Transistor FET berkerja dengan cara mengendalikan laju elektron dari
bagian Source menuju Drain menggunakan tegangan yang diterima oleh
bagian gate.
Transistor ini sangat sering digunakan pada bagian tone
control sebuah amplifier juga pada efek gitar yang bersifat modulasi dan
booster. transistor FET juga terbagi atas 2 yaitu JFET dan MOSFET. pada
trasistor JFET, besarnya arus listrik tergantung dari berapa besar
tegangan yang masuk melalui Gate (G).
Sedangkan
transistor MOSFET ada perbedaan sedikit yaitu terdapat sepotong logam
yang permukaannya telah mendapat oksidasi. ini berfungsi untuk
mengahambat hubungan Gate ke salurannya. lapisan oksidasi tersebut
berfungsi sebagai dielektrik. jika dibandingkan, impedansi Transistor
dengan identitas MOSFET jauh lebih besar dari pada impedansi transistor
beridentitas JFET. namun dalam penggunaanya, trasistor jenis MOSFET ini
sangat rentan rusak. untuk itu perlu berhati-hati dalam menyalurkan
tegangan atau menyolder komponen yang satu ini.
Trasistor JFET dibagi pula menjadi du bagian yaitu JFET bertipe N dan transistor JFET bertipe P. penjelasannya tepat pada gambar dibawah ini. perbedaannya hanya teletak pada tanda panah yang ada pada kaki/pin Gate (G).
Transistor MOSFET pun dibagi atas dua bagian. yaitu mosfet tipe "N" dan mosfet tipe "P". perbedaannya tetap pada tanda panah yang ada pada pin/kaki Gate. coba lihat gambar dibawah ini. bila gambar kurang jelas, silahkan anda klik gambarnya bias tambah gede.
Memang
agak membingungkan. karena ternyata transistor ini adalah komponen
elektronika yang memiliki banyak cabang. namun tidak ada salahnya
walaupun hanya untuk sekedar mengetahuinya. sebenarnya akan lebih mudah
jika saya jelaskan bagaimana cara mengukur transistor ini untuk
mengetahui apakah masih bagus atau sudah rusak. sehingga akan memudahkan
kita untuk memperbaiki kerusakan pada sebuah rangkaian audio yang
sedang ingin diperbaiki.
Beberapa fungsi dari Transistor pada umumnya.
1) Sebagai Penguat tegangan
2) Sebagai Penguat Amplifier
3) Sebagai Saklar Otomatis
4) Sebagai Stabilisator tegangan
5) Sebagai Pembangkit frekwensi rendah dan tinggi.
Selanjutnya bagaimanakah cara mengukur transistor
Cara nya cukup gampang. siapkan
multitester dan transistor yang ingin diperiksa. kemudian lakukan
pemeriksaan dengan cara merubah saklar multitester terlebih dahulu ke
posisi 1X OHM, kemudian sambungkan dua ujung probe multitester ke kaki
transistor, tahan probe hitam pada kaki paling kiri transistor dan
biarkan probe merah berpindah ke kaki transistor berikutnya. lakukan
ganti posisi probe. tahan probe merah pada kaki paling kiri tranistor,
lalu biarkan probe hitam berpindah dari kaki tengah menuju kaki paling
kanan transistor.
Jika
dihitung, jumlah pengukuran tersebut ada 6 kali. karena memang kaki
transistor adalah 3, lalu kita mengukurnya secara bolak balik probe.
jika selama 6 kali pengukuran, jarum multitester hanya 2 kali bergerak,
itu tandanya transistor bagus dan dalam keadaan baik. namun jika jarum
multitester bergerak kurang dari 2 kali atau lebih dari dua kali,
berarti transistor rusak.
Setiap komentar yang masuk akan di moderasi terlebih dahulu. Komentar yang menyertakan Link aktif, hoax, pornografi, yang tidak nyambung dengan judul artikel dan kriminal akan kami hapus.