Saya yakin sobat sekalian sudah faham apa itu balance. Artinya ialah keseimbangan. Dalam sistem audio stereo tentu terdapat knob putar maupun geser pengatur keseimbangan suara power amp bagian kanan dan bagian kiri, karena pada sound sistem maupun amplifier sistem stereo pastinya memiliki dua blok power ampli dalam satu papan rangkaian. Kekuatan atau dayanya tentu harus sama antara left dan right.
Kita mungkin bertanya dalam hati, mengapa harus ada speaker di kanan maupun dikiri (Stereo) sebenarnya jawabannya ada dalam diri manusia, yaitu dikarenakan indra pendengaran manusia itu tidak hanya di kanan tapi ada juga di kiri. Inilah dasar utama mengapa para perancang awal amplifier membuat sistem audio kanan kiri untuk memaksimalkan fungsinya.
Coba kita bayangkan jika sound system dalam suatu acara besar menggunakan sistem pembagian audio hanya di kanan saja atau disebut dengan istilah Mono, tentu telinga kanan pengunjung akan lebih berat bebannya ketimbang telinga kiri., jika tamu berusaha menjauh, maka suara akan semakin terdengar samar oleh telinga kiri, maka kita juga akan merasa terganggu karena pendengaran kita menjadi tidak seimbang dan yang paling pertama ngomel adalah kaum ibu. Ya kira-kira sperti itulah gambarannya.
Kita mungkin bertanya dalam hati, mengapa harus ada speaker di kanan maupun dikiri (Stereo) sebenarnya jawabannya ada dalam diri manusia, yaitu dikarenakan indra pendengaran manusia itu tidak hanya di kanan tapi ada juga di kiri. Inilah dasar utama mengapa para perancang awal amplifier membuat sistem audio kanan kiri untuk memaksimalkan fungsinya.
Coba kita bayangkan jika sound system dalam suatu acara besar menggunakan sistem pembagian audio hanya di kanan saja atau disebut dengan istilah Mono, tentu telinga kanan pengunjung akan lebih berat bebannya ketimbang telinga kiri., jika tamu berusaha menjauh, maka suara akan semakin terdengar samar oleh telinga kiri, maka kita juga akan merasa terganggu karena pendengaran kita menjadi tidak seimbang dan yang paling pertama ngomel adalah kaum ibu. Ya kira-kira sperti itulah gambarannya.
SUBSCRIBE Channel Youtube kita yah "Elektrokita TV"
Dalam sistem audio stereo tentu terdapat 3 jalur input tegangan yaitu positif, ground dan negatif. Ketiga jalur inilah yang mejadi pintu gerbang masuknya tegangan kepada dua blok rangkaian power ampli dalam satu papan circuit atau PCB. Ground dapat masuk ke dua blok rangkaian sedangkan positif masuk ke salah satu blok demikian juga jalur negatif masuk ke blok yang satunya lagi. Sampai pada tahap ini, Power audio sudah siap melaksanakan fungsinya.
Sumber tegangan berasal dari listrik PLN atau AC yan diturunkan menggunakan trafo step down berbasis CT atau center tap. Output listrik dari trafo ini masih bersifat AC walaupun tegangannya sudah diturunkan menjadi 9 sampai sekitar 30 volt tergantung kebutuhan amplifier. Contoh untuk ampli bertegangan 25 volt, Keluaran tegangan yang harus kita ambil adalah, 25 volt, CT, 25 volt. jadi ada dua nama untuk 25 volt dalam sebuah trafo CT. Demikian juga untuk tegangan 15 volt mauipun 12 volt. untuk lebih jelasnya boleh sobat baca pada artikel yang pernah saya tulis sebelumnya.
(Baca juga : Catu Daya Atau Supplier Tegangan Pada Amplifier)
Karena sistem kanan kiri, maka sudah pasti dalam sebuah power ampli juga harus terdapat bagian input signal dan tentunya dengan 3 jalur pula yaitu Left, Ground dan right. Kita mungkin bertanya lagi, mengapa harus memiliki jalur input. Jawabanya adalah, power ampli tidak akan mau bekerja tanpa disuruh. Itu artinya kita harus memberikan perintah kepada power ampli agar mau berbunyi sesuai yang kita inginkan. tentunya perintah yang kita berikan bukan dari mulut kita. Lalu manusia atau penemu awal amplifier pun berpikir bagaimana caranya memberi perintah kepada power ampli.
Agar dapat memerintah power diciptakanlah sebuah blok rangkaian yang diberi nama Tone Control atau untuk versi yang lengkapnya kita dengar dengan istilah Mixer audio, bukan mixer yang ada didapur. Jika sobat pernah mendengar istilah reverb, delay, echo, termolo, gain, low, high, presence, flanger, wah. dan bahkan equalizer juga adalah bagian dari Tone control. knob pengatur balance audio juga terdapat dalam tone control dan mixer. Inilah alat yang kita gunakan untuk dapat memerintah power ampli termasuk mengatur sistem keseimbangan suara atau Balancenya.
Agar bisa mendengarkan suara yang stereo, maka Tone Control yang digunakan juga harus stereo yaitu memiliki 3 jalur output agar bisa dihubungkan menuju ketiga jalur input yang ada dalam rangkaian power. Perangkat sperti microphone, gitar, bass atau sumber signal audio lain masuk melalui line input tone control atau mixer.
Lantas apa yang akan kita lakukan bila menemukan kasus sistem balance audio pada ampli maupun sound sistem mengalami masalah seperti suara kresek sebelah,suara pelan atau kecil sebelah, dengung atau mungkin kecil sebelah. Masalah bisa jadi disebabkan oleh 4 problem utama yaitu. kerusakan bagian power amp, kerusakan bagian Tone control, problem power supply dan masalah kabel yang terputus atau sekedar kendur.
Agar dapat menemukan solusi balance ampli yang cacat atau rusak sebelah, kita perlu melakukan pendeteksian. Semua bagian atau blok penyusun amplifier harus kita periksa satu persatu dengan penuh ketelitian. Persiapkan alat yang dibutuhkan seperti solder, multi tester, gunting, obeng dan penghisap timah. Setelah itu mari kita lakukan prakteknya.
Untuk memahami masalah kerusakan sistem keseimbangan suara pada ampli atau sound sistem, yang pertama harus kita periksa adalah bagian power supply atau catu daya. Harus dapat kita pastikan bahwa output tegangan pada adaptor atau power supply harus seimbang antara Ground - tegangan positif dan Groud - tegangan negatif. Satu hal lagi yang perlu kita ketahui adalah bahwa pada sistem stereo, ground bukan negatif . Ground tetaplah ground dan negatif tetaplah negatif. Berbeda dengan amplifier sistem Mono yang mana ground adalah negatif. Untuk lebih jelasnya silahkan baca tulisan saya sebelumnya tentang memperbaiki power supply.
(Baca juga : Cara Memperbaiki Catu Daya Atau Adaptor Atau Power Supply)
Setelah bagian catu daya dianggap sudah tidak ada masalah, maka selanjutnya yang harus diperiksa adalah bagian power ampli nya. caranya ialah dengan terlebih dahulu melepas sambungan Tone control atau mixer atau equalizer yang masuk ke line input ampli namun speaker tetap tersembung ke power. Setelah itu coba colokkan langsung sumber signal seperti vcd atau mp3 langsung ke bagian line input power, tentunya sobat harus menggunakan kabel stereo agar tidak salah faham nantinya. ingat volume vcd atau mp3 jangan lupa dikecilkan terlebih dahulu. karena pada power ampli, tidak ada volume atau control apapun, sebab kita sudah melepasnya.
Disini kita hanya ingin memastikan apakah power berfungsi normal. Jika suara yang dikeluarkan seimbang dan jernih antara speaker kanan dan kiri berarti tidak ada masalah pada bagian power ampli. jika ternyata masalah timbul sperti yang kita sebutkan diatas maka semua komponen aktif dalam blok power yang bermasalah harus kita cabut dan periksa menggunakan multi tester. Komponen aktif itu seperti transistor dan IC maupun dioda.
Bagian yang selanjutnya kita periksa adalah Tone control maupun Mixer . Cara memeriksanya adalah dengan terlebih dahulu menyambungkan secara bergantian ke bagian power amp lalu mengetest suara mp3, microphone dan sebagaianya. Atur balance ke tengah lalu dengarkan suara, jika ternyata tidak seimbang antara speaker kanan dan kiri, sudah pasti pengontrol kita yang rusak. tentu ada komponen seperti IC maupun Transistor yang dikhususkan berfungsi sebagai pengatur balance dalam rangkaian. jika komponen ini lumpuh maka dapat dipastikan sistem pengaturan balance akan terganggu.
Untuk mendeteksi komponen mana yang berfungsi sebagai pengatur balance dalam rangkaian salah satunya adalah dengan cara melihat posisinya dekat dengan knob geser atau potensio pengatur balance itu sendiri. Jika dilepas maka tidak ada suara yang muncul pada speaker kanan maupun kiri walaupun ampli atau sound sistem di nyalakan dan disambungkan ke mp3 atau cd.
(Baca Juga : Bagaimana Cara Menghubungkan Perangkat Sound System)
Komponen tersebut umumnya terdiri dari sebuah IC. Namun tidak selamanya komponen aktif ini posisinya berada didekat potensio pengatur balanceai. Cara mengetahui nya cukup gampang sekali, yaitu dengan melihat arah jalur dari kaki potensio balance yang mana jika kita perhatikan secara teliti pastilah ada satu atau dua kaki potensio yang jalurnya mengarah ke IC. Dapat dipastikan bahwa itu adalah IC pengatur sistem balance. Jika di cabut, maka ampli atau sound akan diam walaupun volume dinaikkan maksimal.
Dasar Pengaplikasian Sistem Stereo
Dalam sistem audio stereo tentu terdapat 3 jalur input tegangan yaitu positif, ground dan negatif. Ketiga jalur inilah yang mejadi pintu gerbang masuknya tegangan kepada dua blok rangkaian power ampli dalam satu papan circuit atau PCB. Ground dapat masuk ke dua blok rangkaian sedangkan positif masuk ke salah satu blok demikian juga jalur negatif masuk ke blok yang satunya lagi. Sampai pada tahap ini, Power audio sudah siap melaksanakan fungsinya.
Sumber tegangan berasal dari listrik PLN atau AC yan diturunkan menggunakan trafo step down berbasis CT atau center tap. Output listrik dari trafo ini masih bersifat AC walaupun tegangannya sudah diturunkan menjadi 9 sampai sekitar 30 volt tergantung kebutuhan amplifier. Contoh untuk ampli bertegangan 25 volt, Keluaran tegangan yang harus kita ambil adalah, 25 volt, CT, 25 volt. jadi ada dua nama untuk 25 volt dalam sebuah trafo CT. Demikian juga untuk tegangan 15 volt mauipun 12 volt. untuk lebih jelasnya boleh sobat baca pada artikel yang pernah saya tulis sebelumnya.
(Baca juga : Catu Daya Atau Supplier Tegangan Pada Amplifier)
Karena sistem kanan kiri, maka sudah pasti dalam sebuah power ampli juga harus terdapat bagian input signal dan tentunya dengan 3 jalur pula yaitu Left, Ground dan right. Kita mungkin bertanya lagi, mengapa harus memiliki jalur input. Jawabanya adalah, power ampli tidak akan mau bekerja tanpa disuruh. Itu artinya kita harus memberikan perintah kepada power ampli agar mau berbunyi sesuai yang kita inginkan. tentunya perintah yang kita berikan bukan dari mulut kita. Lalu manusia atau penemu awal amplifier pun berpikir bagaimana caranya memberi perintah kepada power ampli.
Pengontrol Balance
Agar dapat memerintah power diciptakanlah sebuah blok rangkaian yang diberi nama Tone Control atau untuk versi yang lengkapnya kita dengar dengan istilah Mixer audio, bukan mixer yang ada didapur. Jika sobat pernah mendengar istilah reverb, delay, echo, termolo, gain, low, high, presence, flanger, wah. dan bahkan equalizer juga adalah bagian dari Tone control. knob pengatur balance audio juga terdapat dalam tone control dan mixer. Inilah alat yang kita gunakan untuk dapat memerintah power ampli termasuk mengatur sistem keseimbangan suara atau Balancenya.
Agar bisa mendengarkan suara yang stereo, maka Tone Control yang digunakan juga harus stereo yaitu memiliki 3 jalur output agar bisa dihubungkan menuju ketiga jalur input yang ada dalam rangkaian power. Perangkat sperti microphone, gitar, bass atau sumber signal audio lain masuk melalui line input tone control atau mixer.
Lantas apa yang akan kita lakukan bila menemukan kasus sistem balance audio pada ampli maupun sound sistem mengalami masalah seperti suara kresek sebelah,suara pelan atau kecil sebelah, dengung atau mungkin kecil sebelah. Masalah bisa jadi disebabkan oleh 4 problem utama yaitu. kerusakan bagian power amp, kerusakan bagian Tone control, problem power supply dan masalah kabel yang terputus atau sekedar kendur.
Diagnosa dan solusi kerusakan sistem Balance Audio
Agar dapat menemukan solusi balance ampli yang cacat atau rusak sebelah, kita perlu melakukan pendeteksian. Semua bagian atau blok penyusun amplifier harus kita periksa satu persatu dengan penuh ketelitian. Persiapkan alat yang dibutuhkan seperti solder, multi tester, gunting, obeng dan penghisap timah. Setelah itu mari kita lakukan prakteknya.
Untuk memahami masalah kerusakan sistem keseimbangan suara pada ampli atau sound sistem, yang pertama harus kita periksa adalah bagian power supply atau catu daya. Harus dapat kita pastikan bahwa output tegangan pada adaptor atau power supply harus seimbang antara Ground - tegangan positif dan Groud - tegangan negatif. Satu hal lagi yang perlu kita ketahui adalah bahwa pada sistem stereo, ground bukan negatif . Ground tetaplah ground dan negatif tetaplah negatif. Berbeda dengan amplifier sistem Mono yang mana ground adalah negatif. Untuk lebih jelasnya silahkan baca tulisan saya sebelumnya tentang memperbaiki power supply.
(Baca juga : Cara Memperbaiki Catu Daya Atau Adaptor Atau Power Supply)
Setelah bagian catu daya dianggap sudah tidak ada masalah, maka selanjutnya yang harus diperiksa adalah bagian power ampli nya. caranya ialah dengan terlebih dahulu melepas sambungan Tone control atau mixer atau equalizer yang masuk ke line input ampli namun speaker tetap tersembung ke power. Setelah itu coba colokkan langsung sumber signal seperti vcd atau mp3 langsung ke bagian line input power, tentunya sobat harus menggunakan kabel stereo agar tidak salah faham nantinya. ingat volume vcd atau mp3 jangan lupa dikecilkan terlebih dahulu. karena pada power ampli, tidak ada volume atau control apapun, sebab kita sudah melepasnya.
Disini kita hanya ingin memastikan apakah power berfungsi normal. Jika suara yang dikeluarkan seimbang dan jernih antara speaker kanan dan kiri berarti tidak ada masalah pada bagian power ampli. jika ternyata masalah timbul sperti yang kita sebutkan diatas maka semua komponen aktif dalam blok power yang bermasalah harus kita cabut dan periksa menggunakan multi tester. Komponen aktif itu seperti transistor dan IC maupun dioda.
Kontrol balance pada sistem audio terdapat pada tone control maupun mixer
Bagian yang selanjutnya kita periksa adalah Tone control maupun Mixer . Cara memeriksanya adalah dengan terlebih dahulu menyambungkan secara bergantian ke bagian power amp lalu mengetest suara mp3, microphone dan sebagaianya. Atur balance ke tengah lalu dengarkan suara, jika ternyata tidak seimbang antara speaker kanan dan kiri, sudah pasti pengontrol kita yang rusak. tentu ada komponen seperti IC maupun Transistor yang dikhususkan berfungsi sebagai pengatur balance dalam rangkaian. jika komponen ini lumpuh maka dapat dipastikan sistem pengaturan balance akan terganggu.
Untuk mendeteksi komponen mana yang berfungsi sebagai pengatur balance dalam rangkaian salah satunya adalah dengan cara melihat posisinya dekat dengan knob geser atau potensio pengatur balance itu sendiri. Jika dilepas maka tidak ada suara yang muncul pada speaker kanan maupun kiri walaupun ampli atau sound sistem di nyalakan dan disambungkan ke mp3 atau cd.
(Baca Juga : Bagaimana Cara Menghubungkan Perangkat Sound System)
Komponen tersebut umumnya terdiri dari sebuah IC. Namun tidak selamanya komponen aktif ini posisinya berada didekat potensio pengatur balanceai. Cara mengetahui nya cukup gampang sekali, yaitu dengan melihat arah jalur dari kaki potensio balance yang mana jika kita perhatikan secara teliti pastilah ada satu atau dua kaki potensio yang jalurnya mengarah ke IC. Dapat dipastikan bahwa itu adalah IC pengatur sistem balance. Jika di cabut, maka ampli atau sound akan diam walaupun volume dinaikkan maksimal.
3 komentar
Sblmnya terimakasih atas penjelasan yg menurut saya sngt jelas dan bermanfaat.
Pertanyaan saya :
Saya baru selesai rakit kit amplifier speaker aktif.merk BELL BSX-A7.langkah2nya sama persis sprti penjelasan diatas.namun amslhnya, setelah ampli dihidupkan, suara kiri - kanan beda.sblh kiri suara lbh condong low-mid,bass mantap.sblh kanan condong ke Mid-high.bass loyo.mohon penjelasan dan solusinya ya.krn jujur aja saya msh sngt awam alias baru belajar ngerakit yg kecil2 saja utk speaker aktif dlm rumah.makasih...
terimakasih atas komentarnya om..
Untuk masalah suara kanan kiri beda, coba periksa hal dibawah ini :
1. Tegangan yang masuk pada dua blok tersebut(R&L) harus sama besarnya.
2. coba cek tanpa menggunakan tone control atau mixer. cukup power saja. jika tetap tidak normal berarti power sudah bermasalah
3. cek tegangan input dan output transistor final pada power. semua harus sama.
4. kalau ternyata tone atau mixer yg bermasalah, cek semua komponen seperti ic atau transistor.
OM KENAPA YA AMPLIFIER SAYA DIBAGIAAN L NYA JADI SUARA TREBLE SEDANGKAN DI R NYA JADI SUARA BAS, PENYEBANBNYA APA YA OM..
Setiap komentar yang masuk akan di moderasi terlebih dahulu. Komentar yang menyertakan Link aktif, hoax, pornografi, yang tidak nyambung dengan judul artikel dan kriminal akan kami hapus.